Kemendikbudristek Masukan Pelajaran Sastra Sebagai Mata Pelajaran Co-kurikuler

Kemendikbudristek Masukan Pelajaran Sastra Sebagai Mata Pelajaran Co-kurikuler
Photo ilustrasi penyair Wiji Tukul dan Chairil Anwar

Jakarta ( Sukabumi Pos )- Memasuki tahun ajaran baru, Kemendikbudristek ( Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) akan memasukan sastra ke dalam Kurikulum Merdeka untuk anak didik mulai dari Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan Sekolah Menengah Atas atau SMA.

Dalam Media Briefing nya hari Senin lalu, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan ( BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo memaparkan, nanti sastra akan masuk ke dalam pemebelajaran sekolah dalam bentuk co-kurikuler

“Nanti, sastra akan  masuk ke jam pelajaran (co-kurikuler), bukan ekstrakurikuler. Banyak mata pelajaran, utamanya bahasa Indonesia yang bisa mengimplementasikannya. Ini juga bisa masuk dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” katanya. Jakarta, Senin,3/6/2024.

Anindito mengatakan,  ada 177 daftar judul buku sastra yang bisa dijadikan guru sebagai penunjang pembelajaran, meliputi novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi yang telah disiapkan Kemendikbudristek.

Dari 177 buku tersebut tutur Anindito diantaranya, 43 buku karya sastra untuk SD dan 29 buku sastra untuk jenjang Pendidikan SMP serta 105 judul buku sastra untuk jenjang SMA. Semua buku tersebut sudah melalui kurasi ketat selama setahun.

Meski demikian, tutur Anindito, dari 177 buku karya sastra tersebut hanya sebagai panduan bagi guru artinya tidak wajib semua buku dipakai, bahkan kata Anindito, guru bisa mencari karya sastra yang sesuai dengan mata pelajaran.

Anindito menjelaskan, dalam kurikulum nanti, semua mata pelajaran harus memasukkan karya-karya sastra untuk menunjang informasi bagi siswa didik ke dalam Kurikulum Merdeka.

“Misalnya terkait periode perang kemerdekaan Indonesia, murid bisa mencari melalui karya sastra sehingga lebih asik menyelami era kolonial itu seperti apa. Itu lebih menarik dibandingkan siswa menghafalkan nama-nama tokoh,” katanya mencontohkan.

Redaktur : Rangga
Editor : Hilman Hudori
Reporter : Sri Kinanti