Kembali Anton Ajarkan Petani di Sukalarang Membuat Pupuk Cair Biosaka Berbahan Rumput
Sukalarang ( Sukabumi Pos )- Antonius Suteja, SST Kepala BPP ( Balai Penyuluh Pertanian ) Sukalarang kali kedua ajarkan petani yang bergabung di kelompok tani sekecamatan Sukalarang cara membuat pupuk cair organik berbahan rumput. Didampingi Moch. Arif Fatah, SP petugas dari POPT ( Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan ) dan PPL ( Petugas Penyuluh Lapangan ) Sukalarang.
Menurut Anton, pupuk Biosaka ini ramah lingkungan serta ramah di kantong, jadi sangat tepat bila petani bisa menguasai cara pembikinan pupuk Biosaka ini.
“ Dengan diajarkan nya para petani pembikinan pupuk cair organik Biosaka ini bisa membantu petani dalam bercocok tanam. Biosaka ini selain ramah lingkungan juga ramah di kantong karena Biosaka ini bisa dikatakan berbiaya nol rupiah “ jelas Anton saat mempraktekan proses pembikinan Biosaka.
Masih kata Anton, pupuk organik Biosaka sudah banyak dipakai oleh petani diberbagai daerah dan hasil nya sudah teruji.
“ Pupuk organik berbahan rumput ini ditemukan oleh bapak Mohammad Ansar seorang petani dari Blitar. Pupuk Biosaka adalah pupuk elisator yang berfungsi pengendalian OPT serta bisa meningkatkan produktifitas pertanian serta bisa membuat lahan lebih subur “ jelas Anton lagi.
Mochammad Arif Fatah yang menjadi instruktur cara pembuatan Biosaka membenarkan apa yang dikatakan Anton, menurut Arif Biosaka sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk bisa tumbuh secara alami.
“ Betul pak, pupuk cair Biosaka mengandung elisitor atau molekul signal yang bisa memacu terbentuknya metabolisme sekunder di dalam kultur sel tanaman. Nah Biosaka ini termasuk ke elisitor biotik yang meliputi polisakarida, protein, glikoprotein atau fragmen dinding sel, bakteri serta tanaman “ jelas Arif di depan anggota kelompok tani.
Kegiatan cara pembikinan pupuk cair organik berbahan rerumputan ini disambut gembira oleh anggota kelompok tani asal desa Semplak H. Yayan, menurutnya, dengan adanya pelatihan cara pembuatan pupuk organic sangat membantu dirinya dan petani lain disaat harga pupuk mahal dan susah diperoleh.
Redaktur : Rangga
Editor : Ade Kusma
Reporter : Dian Milardi